Jumat, 05 Oktober 2012

Makalah Proses Lahirnya Alam Semesta



Ini kan critanya gue lembur malem2 buat bikin tugas nih. gue posting ni di sini. Buat sharing2 aja, bolehlah kalo mau dijadiin bahan referensi maupun sekedar bacaan. :)







MAKALAH
PROSES LAHIRNYA ALAM SEMESTA



KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Atas  rahmat dan hidayah-Nya pula sehingga dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul Proses Lahirnya Alam Semesta.
Dengan disusunnya makalah ini ialah guna memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih mengandung kekurangan, sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada Bapak xxx, selaku dosen pembimbing saya dalam pembuatan makalah ini, saya ucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan seluruh mahasiswa Universitas Indraprasta yang saya cintai. Amin, Ya Rabbal Alamin.



DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………..1
Kata Pengantar………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………3
Bab 1 Pendahuluan
A.. Latar Belakang…………………………………..4
B.. Rumusan Masalah………………………..…...4
E. Metode Penulisan………………………..………4
D. Tujuan Penulisan………………………………..4
C. Ruang Lingkup……………………………………4
Bab 2 Pembahasan
A.. Pengertian Alam Semesta
     Dan Penciptaannya……………………………..6
B.. Teori Mengenai Alam Semesta……………….8
C.. Asal Mula Kejadian Alam
Menurut Ilmu Pengatahuan………………..…….10
Bab 3 Penutup
  Kesimpulan………………………………..……….11
Daftar Pustaka……………………………….……..12





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pembuatan makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa keingintahuan saya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi akal pikiran sehingga menuntut saya untuk mencari tahu segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
Dari sekian banyak penciptaan Allah SWT, salah satunya ialah diciptakannya alam semesta yang dimana alam semesta merupakan awal dari suatu kehidupan.
Alam semesta dapat dikatakan sempurna penciptaannya tentu ada permulaan dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya dari yang sudah ada (kurang sempurna) lalu dalam waktu yang cukup lama mengalami perubahan mengarah pada sempurna.
Orang Babilonia (sekitar tahun 700 - 600 SM) beranggapan bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya. Tentunya seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori-teoro semacam itu sudah digantikan oleh berbagai teori lain yang didukung oleh bukti-bukti dan gagasan-gagasan kuat. Namun sampai saat ini berbagai macam teori sudah bermunculan mengenai misteri awal terjadinya alam semesta. Lantas, teori manakah yang sesungguhnya paling benar adanya? Tentu, Tuhan Pemilik Semesta Alam yang paling tahu kebenaran hakiki.
Selain itu, pembuatan makalah ini adalah untuk penyempurnaan tugas individu.



B. Rumusan Masalah
Makalah tentang asal mula terjadinya alam semesta ini mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah alam semesta itu ?
2. Teori mencari alam semesta ?
3. Bagaimana kejadian alam semesta menurut ilmu pengetahuan ?
C. Ruang Lingkup
1. Menjelaskan tentang pengetian alam semesta
2. Menjelaskan kejadian alam menurut beberapa para ahli
3. Menyebutkan beberapa macam teori tentang asalmula kejadian alam

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas individu
2. Untuk mengetahui asal mula alam semesta dari segi asala mulanya

E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dan dengan menggunakan ilmu yang ada.





BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta dan Penciptaannya
Alam semesta ini sangat besar, sehingga kita sulit mengetahui seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri dari miliaran galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung banyaknya, ini adalah kebesaran Allah SWT. Hanya sekitar 10% benda langit dari hasil penelitian di ruang angkasa yang bisa dikenali, sedangkan sisanya belum bisa dikenali.
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun
yang tidak dapat diungkapakan.
Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta adalah sebuah konsep yang diabaikan para ahli astronomi. Alasannya adalah penerimaan umum atas gagasan bahwa alam semesta telah ada sejak waktu tak terbatas. Dalam mengkaji alam semesta, ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya hanyalah akumulasi materi dan tidak mempunyai awal. Tidak ada momen "penciptaan", yakni momen ketika alam semesta dan segala isinya muncul.
Gagasan "keberadaan abadi" ini sesuai dengan pandangan orang Eropa yang berasal dari filsafat materialisme. Filsafat ini, yang awalnya dikembangkan di dunia Yunani kuno, menyatakan bahwa materi adalah satu-satunya yang ada di jagat raya dan jagat raya ada sejak waktu tak terbatas dan akan ada selamanya. Filsafat ini bertahan dalam bentuk-bentuk berbeda selama zaman Romawi, namun pada akhir kekaisaran Romawi dan Abad Pertengahan, materialisme mulai mengalami kemunduran karena pengaruh filsafat gereja Katolik dan Kristen. Setelah Renaisans, materialisme kembali mendapatkan penerimaan luas di antara pelajar dan ilmuwan Eropa, sebagian besar karena kesetiaan mereka terhadap filsafat Yunani kuno.
Immanuel Kant-lah yang pada masa Pencerahan Eropa, menyatakan dan mendukung kembali materialisme. Kant menyatakan bahwa alam semesta ada selamanya dan bahwa setiap probabilitas, betapapun mustahil, harus dianggap mungkin. Pengikut Kant terus mempertahankan gagasannya tentang alam semesta tanpa batas beserta materialisme. Pada awal abad ke-19, gagasan bahwa alam semesta tidak mempunyai awal- bahwa tidak pernah ada momen ketika jagat raya diciptakan-secara luas diterima. Pandangan ini dibawa ke abad ke-20 melalui karya-karya materialis dialektik seperti Karl Marx dan Friedrich Engels.
Pandangan tentang alam semesta tanpa batas sangat sesuai dengan ateisme. Tidak sulit melihat alasannya. Untuk meyakini bahwa alam semesta mempunyai permulaan, bisa berarti bahwa ia diciptakan dan itu berarti, tentu saja, memerlukan pencipta, yaitu Tuhan. Jauh lebih mudah dan aman untuk menghindari isu ini dengan mengajukan gagasan bahwa "alam semesta ada selamanya", meskipun tidak ada dasar ilmiah sekecil apa pun untuk membuat klaim seperti itu. Georges Politzer, yang mendukung dan mempertahankan gagasan ini dalam buku-bukunya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, adalah pendukung setia Marxisme dan Materialisme.
Dengan mempercayai kebenaran model "jagat raya tanpa batas", Politzer menolak gagasan penciptaan dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie ketika dia menulis:
Alam semesta bukanlah objek yang diciptakan, jika memang demikian, maka jagat raya harus diciptakan secara seketika oleh Tuhan dan muncul dari ketiadaan. Untuk mengakui penciptaan, orang harus mengakui, sejak awal, keberadaan momen ketika alam semesta tidak ada, dan bahwa sesuatu muncul dari ketiadaan. Ini pandangan yang tidak bisa diterima sains.
Politzer menganggap sains berada di pihaknya dalam pembelaannya terhadap gagasan alam semesta tanpa batas. Kenyataannya, sains merupakan bukti bahwa jagat raya sungguh-sungguh mempunyai permulaan. Dan seperti yang dinyatakan Politzer sendiri, jika ada penciptaan maka harus ada penciptanya.




B.  Teori Mengenai Alam Semesta
Ada beberapa teori mengani alam semesta antara lain adalah sebagai berikut :
a.    Teori Dentuman atau Teori Ledakan

Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

b. Teori Big Bang

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

c. Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap)

Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.


d. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.

Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

Selain itu, ada pula teori-teori lain seperti  “Stady State Theory” yaitu anggapan orang yang mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada selamnya seperti susunan sekarang ini. Dan zat-zat terus menerus terbentul. Kemudian  “Occilating Theory” yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka waktu ribuan juta tahun.


C.  Asal Mula Kejadian Alam Menurut Ilmu Pengatahuan

George Ganow berpendapat : pada saat-saat permulaan dari timbulnya akan alam semesta ini, ialah semua massa (benda-benda) yang akan membentuk alam semesta seperti galaxy-galaxy, semua nabula gas-gas, matahari, bintang-bintang, seluruh planet dan satelit serta zat-zat kosmos lainnya, berkumpul menjadi satu dibawah tekanan yang maha tinggi dan sangat kuat, sehingga menyebabkan pecah dan runtuh berantakan (collapse). Hal ini yang disebut meledak dengan berkeping-keping, keping-kepingan itu akhirnya menjadi bintang-bintang, matahri kita, planet-planet, sateli-sateli, galaxy-galaxy, nabula, benda-benda semesta lainya bertaburan memenuhi ruang kosong.
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nabula dan satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan kebenarannya melalui penelitian para ahli.
Alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Terdapat beberapa teori asal mula penciptaan alam semesta, yaitu ; Teori Dentuman atau Teori Ledakan, Teori Big Bang, Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap), Teori Ekspansi dan Kontraksi



DAFTAR PUSTAKA
Mustafa KS. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit Percetakan Offcet.
Dr. Mawardi. Dkk. Buku IAD, ISD, IBD Penerbit Pustaka Setia.
Danang Endarto,  Memahami Geografi Kelas X  (BSE)





1 komentar: